JAILOLO—Aktifitas bongkar – muat barang dan penumpang di Pelabuhan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara, dalam waktu dekat bakal dihentikan sementara.
Pasalnya, dermaga Pelabuhan Jailolo akan dibongkar untuk kepentingan pengembangan dan perluasan area Pelabuhan.
“Hal ini dilakukan agar tidak menghambat dan mempengaruhi proses pekerjaan di pelabuhan,”ungkap Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas III Jailolo, Rosihan kepada wartawan Selasa (12/09).
Rencana penghentian sementara aktifitas Pelabuhan Jailolo kata Rosihan dilakukan dalam bulan september ini, tetapi pihaknya bersama Pemda Halmahera Barat dan DPRD berkonsultasi ke Kementerian Perhubungan terlebih dahulu terkait skema dan solusi agar tidak menganggu jadwal sejumlah kapal penumpang yang melakukan transit atau hendak berlabuh.
Lantas bagaimana dengan speedboat dan kepal cepat yang melayani rute Jailolo – Ternate?
Rosihan mengatakan, untuk aktifitas Speedboat dan Kapal Cepat tidak terganggu, karena lokasi berlabuh dua jenis armada tersebut sudah diluar area pekerjaan pengembangan Pelabuhan.
“Speedboat dan Kapal Cepat tidak masalah,”singkatnya.
Dia mengaku tidak ada pilihan mengalihkan atau memindahkan sementara aktifitas Pelabuhan Jailolo ke Pelabuhan Kontainer di Matui, sebab, Matui juga akan dilakukan pekerjaan yang sama.
“Makanya kita konsultasikan dulu ke Jakarta supaya ada solusi, sehingga aktivitas Kapal tidak terganggu,”ujarnya.
Bagaimana tanggapan Pemda, menghadapi rencana tersebut?
Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhamad, mengatakan pada prinsipnya tetap mendorong pengembangan Pelabuhan Jailolo untuk meningkatkan efektifitas pelayanan kepada masyarakat, namun, harus ada solusi sehingga aktifitas masyarakat atau pengguna jasa transpotrtasi laut di area Pelabuhan Jailolo tidak terganggu, apalagi dua – tiga bulan kedepan sudah memasuki bulan desember, tentu volume penumpang dan barang akan meningkat.
Oleh karena itu, kata Wabup Djufri, Pemda Halbar sudah melakukan rapat bersama pihak terkait yakni UPP Pelabuhan Jailolo, Dishub serta Komisi I dan II DPRD Halbar dan sudah dirumuskan dua solusi.
“Pertama kita akan berkoordinasi sebisa mungkin ke kementerian perhubungan untuk mengajukan pinjam pakai sebuah kapal transit di Tidore dan Morotai yang akan digunakan selama tiga bulan kedepan untuk mengatasi kekhawatiran lonjakan penumpang menjelang natal yang cukup tinggi. Karena dalam seminggu, ada empat kali kapal dari dan ke Manado termasuk Ternate dan lain-lain,”ujarnya
Sedangkan untuk solusi kedua, kata Djufri, pihaknya akan menyewa ponton. Tetapi sambung dia, belum ada gambaran budgetnya berapa selama disewa dalam waktu tiga bulan sehingga harus dikroscek terlebih dahulu oleh Dishub dan UPP terkait opsi sewa ponton.
“Dalam waktu dekat Pemda, UPP dan DPRD akan ke kementerian Perhubungan guna membicarakan berbagai hal terkait pelayanan kapal di Pelabuhan Jailolo,”janjinya.
Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Halbar, Joko Ahadi mengaku mengapresiasi dan sangat mendukung sepenuhnya rencana perluasan pelabuhan Jailolo.
“Semua pihak harus bersabar demi kebaikan kita bersama, kami dan pemerintah harus berkonsultasi ke Kementerian terkait dua solusi yang disampaikan oleh wakil Bupati,”ujarnya.
Menurut Joko, Kapasitas pelabuhan Jailolo saat ini sudah tidak memadai lagi. Olehnya itu sambung Joko, menghadapi moment desember dan perayaan lepas sambut tahun baru, tiga – empat bulan kedepan merupakan sesuatu yang sangat urgen, sehingga dibutuhkan persiapan yang matang.
“Intinya semua pihak yang berkepentingan dengan pelabuhan harus menahan diri dan bersabar demi kebaikan kita bersama,”tutupnya.